Iman dan Kebersihan


Alhamdulillah segala puji bagi Allah Rab semesta alam. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

Allah adalah pencipta alam semesta (langit dan seisinya) termasuk hal-hal eskatologi (tidak tampak) yang di ciptakan, memberi beberapa nikmat yang tidak mampu direalisasikan dalam hitungan jumlah serta dzat yang wajib disembah. Sudah menjadi kewajiban bagi makhluknya untuk mensyukuri nikmatnya, yaitu selain mengucapkan dengan lisan juga mesti harus memanfaatkan nikmat tersebut dengan sebaik-baiknya.

Adanya alam ini mengindikasikan adanya sang pencipta yang pasti eksistensinya. Oleh karena itu, petunjuk imam merupakan salah satu nikmat yang paling agung dan paling utama dari pemberian Allah SWT. Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan (ketaatan) dan penyerahan jiwa.  Iman merupakan bentuk hubungan variabel yang menghubungkan orang-orang mukmin dengan Allah dilandaskan rasa cinta. Ia juga akan tetap mengatur hubungan orang-orang mu'min dengan yang lainnya atas dasar kasih sayang, sehingga iman akan mempengaruhi segala perbuatan yan mahmudah, yang membersihkan jiwa , menyucikan hati dan memberikan warna dalam kehidupan dalam aura yang positif.

Setelah mendapatkan gambaran tentang iman secara sederhana, marilah kita bahas “Antara iman dan kebersihan” dalam hal ini ada keterkaitan yang fundamental (mendasar-red) antara keimanan dan kebersihan. Kebersihan merupakan suatu hal yang baik sebagai cerminan rasa iman, akan tetapi dalam ranah kebersihan. Suci dan bersih itu berbeda. Orang yang bersih belum tentu suci dan juga sebaliknya.

Sebagai analogi-shloat, seseorang yang melakukan sholat harus didasarkan pada jiwa yang bersih, baik lahir yang meliputi bersih dari kotoran (najis)  dan juga batin, yang meliputi bersih dari niat yang jelek. Dari contoh di atas kita bisa membedakan macam-macam kebersihan.  Kebersihan lahir, yaitu bersih dari hadas dan kotoran dan  kebersihan batin, yaitu kebersihan dari sifat tercela, sifat yang menodai hati dan pikiran.

Sebagai kesimpulan, iman dan kebersihan dapat memberikan dorongan semangat untuk terus melakukan hal-hal yang baik dalam kegiatan ibadah kepada Allah SWT. Iman akan memberikan warning yang terus untuk melakukan perintah dan menjauhi larangannya dikarenakan Allah senantiasa melihat bagaimana dan apa yang kita lakukan dan kebersihan sangat memberikan dampak yang positif kepada yang lainnya, yaitu “kenyamanan”. Iman sebagai pengendali sikap, ucapan dan perbuatan, dikarenakan iman dan kebersihan (lahir dan batin) dapat memotivasi seseorang untuk selalu melakukan apapun semata mata atas ridho Allah dan Rasulnya. Maka dari itu, tak ada ruginya kita berperilaku bersih dan tak ada ruginya pula kita mulai saat ini untuk melakukan sesuatu yang sekiranya memberikan manfaat bagi agama, orang lain, dan lingkungan.

Semoga bermanfaat.

Penulis : Tofikhul Hidayat, S.Pd.
Guru Bahasa Inggris MA Tajul Ulum, Alumni MA TBS Kudus dan FKIP Bahasa Inggris Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri Jawa Timur.

Tulisan ini dimuat Buletin Kristal edisi 107, Desember 2016.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.