Kiat Mencintai Al-Qur'an
Berikut
ini kami sajikan hasil wawancara ekslusif Reporter KRISTAL dengan Bapak K.
Zaenal Arifin, AH. Tokoh Al-Qur'an desa Brabo yang juga merupakan guru Madrasah
Diniyyah Tajul Ulum dan juga salah satu pengasuh Pon-Pes At-Taufiqiyyah Brabo.
Mengenai cinta Al-Qur'an, dalam Islam apa makna sebuah cinta itu?
Mahabbah
atau cinta adalah keterkaitan hati seseorang kepada sesuatu dan direalitaskan
dengan amal perbuatannya. Dan cinta Al-Qur'an berarti tertarik dengan Al-Qur'an
kemudian di lanjutkan dengan mempelajari dan membacanya.
Lalu, apakah setiap orang muslim itu harus mencintai Al-Qur'an?
Apa alasannya?
Sebenarnya
harus dan bahkan wajib, karena Al-Qur'an adalah pedoman bagi seorang muslim
dalam semua hal kehidupannya.
Bagaimana standar atau taraf seseorang dapat dikatakan mencintai
Al-Qur'an?
Yaitu
ketika seseorang dapat selalu membacanya dan mempelajari makna-makna yang
terkandung dalam Al-Qur'an.
Apa saja fakor yang mempengaruhi seseorang dalam mencintai
Al-Qur'an?
Faktor
utamanya adalah diri sendiri, namun Sebenarnya bila kita melihat sejarah yang
ada, maka orang tualah yang sangat berperan dan berpengaruh dalam kadar
kecintaan seseorang terhadap Al-Qur'an. Seperti Syaikh Munawir Krapyak yang
merupakan jendral Qur'an se-Indonesia, beliau bisa menjadi seperti itu karena
ayah dan juga kakek beliau merupakan orang-orang yang cinta terhadap Al-Qur'an.
Setelah kita mencintai Al-qur'an,
lalu apa manfaat atau hikamh mencintai Al-Qur'an?
Mengenai
manfaat Al-Qur'an itu banyak sekali, bahkan pahala membacanya saja sudah tidak
bisa dipungkiri lagi, satu hurufnya saja dapat dilipatkan menjadi sepuluh
kebaikan. Dan sebenarnya kita berbuat kebaikan itu adalah berkah dari membaca
Al-Qur'an.
Kini, para pemuda mulai enggan membaca Al-Qur'an, mereka lebih
senang bermain dengan gadgetnya, bagaimana mengatasi hal ini?
Kalau
mengatasinya sih berat, harus ada kesadaran diri sendiri. Yakni dengan mulai
mengurangi waktu bermain dengan gadgetnya. Dan orang tuapun protektif dengan
selalu menjaga dan mengawasi anak-anaknya.
Adab terhadap Al-Qur'an, kini para pemuda mulai berkurang bahkan
meninggalkan, bagaimana tanggapan Bapak dengan masalah seperti ini?
Kalau
sudah seperti ini maka mohon dari lembaga sekolah memberikan slogan-slogan yang berisi adab-adab terhadap
Al-Qur'an. Dan gurupun harus lebih fokus dalam menberi pelajaran tentang adab
terhadap Al-Qur'an. Seperti adab membawa, meletakan dan juga adab membaca
Al-Qur'an.
Minat menghafal Al-Qur'an para remaja kini mulai luntur, mereka takut dan tidak yakin dapat menghafal
Al-Qur'an, bagaimana solusi dari hal tersebut?
Sebenarnya
perasaan itu tidak asli adanya, perasaan itu muncul karena memang berangkat
dari ketidak cintaan mereka terhadap Al-Qur'an. Allah akan memudahkan bagi
siapa saja yang mau menghafal Al-Qur'an.
Terakhir, apa pesan Bapak terhadap para pemuda Islam saat ini
yakni kaitannya dengan mencintai Al-Qur'an.?
Cintailah
Al-Qur'an dengan cara banyak membacanya, karena dengan banyak membacanya akan
dapat mempengaruhi kesuksesan dan kebaikan dirimu masing-masing.
Reporter : Ashabul Ulum dan Rizal Afid
Wawancara
ini dimuat di Majalah Kristal edisi 11 tahun 2016
Tidak ada komentar: