Pandai Menyaring Berita di Media Sosial
Seiring
berkembangnya zaman dan mudahnya mengakses jaringan internet, kini media sosial
telah menjelma sebagai gaya hidup. Bahkan tidak sulit bagi kita untuk menemukan
media sosial, tidak hanya orang kota saja yang memiliki media sosial, sampai
pelosok perkampungan yang mungkin dikatakan miskin sinyal pun kita dapat
menjumpai media sosial.
Di era
teknologi dan informasi digital saat ini, keberadaan media sosial atau internet
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Hampir setiap orang pasti mempunyai
media sosial, baik itu Facebook, Twitter, Instagram dan sejenisnya. Media
sosial adalah sebuah media online dengan para penggunanya bisa dengan mudah
erpartisipasi, berbagi, dan menciptakan blog, jejaring sosial, wiki, forum dan
dunia virtual (Wikipedia).
Dari
berbagai macam media sosial yang ada, hampir semuanya mempunyai peranya
masing-masing. Sejatinya media sosial adalah sarana interaksi sosial yang
berbasis massa. Banyak anak-anak ataupun orang dewasa yang telah mulai mengenal
media sosial dan menggunakanya sebagai alat komunikasi, diskusi, bisnis,
pertemanan, curhat dan lainya. Namun dewasa ini media sosial mulai bergeser
dari fungsi asalnya. Media sosial dijadikan tempat untuk saling hujat, menyebar
fitnah, menyebar ujaran kebencian, bahkan tidak sedikit dari mereka yang
menggunakan media sosial sebagai alat utama untuk menjatuhkan lawanya.
Peranan
Media Sosial
Media sosial
dalam perananya jelas memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan.
Seperti contoh, akhir-akhir ini ada beberapa daerah yang terkena bencana alam.
Lewat media sosial kita bisa saksikan banyaknya gerakan yang mengatasnamakan
relawan atau komunitas peduli lingkungan
yang bersedia membantu korban bencana melalui penggalangan dana berbasis
media sosial. Ini tentu menunjukkan betapa besarnya peranan media sosial bagi
mereka korban bencana alam yang
membutuhkan uluran bantuan dari tangan kita.
Demikian
pula kita saksikan banyaknya pengguna yang memanfaatkan media sosial sebagai
promosi dagangan atau jualan online yang menunjukkan manfaat media sosial dari
sudut pandang ekonomi. Terlebih pada saat menjelang ujian nasional saat ini,
banyak dari mereka yang menyediakan konten-konten pelajaran atau grub diskusi
yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan pemahamanya terhadap pelajaran
yang diajarkan. Ini menunjukkan bahwa media sosial memberikan peranan penting
dalam hal ilmu pengetahuan.
Kengerian
Media Sosial
Setiap kabar
berita, isu atau fenomena yang kini muncul di media sosial pasti menimbulkan
perbedaan antara pro dan kontra, suka dan benci hingga muncullah istilah fans
dan haters. Sebut saja pilkada DKI, aksi 212 dan berita-berita lainya. Hampir
semuanya memiliki peranan yang sama. Tentunya hal itu sudah maklum dan tidak
asing lagi bagi kita mengingat negara kita Indonesia merupakan negara yang
menerapkan tata pemerintahan dengan sistem demokrasi.
Namun hal
itu bisa menjadi masalah yang serius bagi kita, jika pemahaman terhadap
berita-berita dapat menimbulkan perpecahan antar golongan yang disebabkan
pemahaman dari sudut pandang yang berbeda, kurang bijaksananya kita dalam
menerima berita dan kurangnya pengetahuan hingga mudah termakan berita yang
bersifat hoax. Akibatnya sangat mudah bagi siapaun untuk saling hujat, saling
menyalahkan, saling memfitnah, saling menyebar ujaran kebencian dan saling
bermusuhan. Dari sinilah media sosial terlihat sangat mengerikan. Media sosial
terbukti sangat manjur dalam memberikan peranan yang sangat besar kepada
siapapun yang disukai maupun dibenci, positif maupun negatif, membangun atau
merusak, sangat bergantung pada pemakainya.
Oleh sebab
itu, kita sebagai pemuda penerus bangsa harus bersikap hati-hati terhadap
berita yang beredar di media sosial. Banyak berita yang beredar di media sosial
melintas batas dan melanggar etika kehidupan. Hal itu mengakibatan bagi diri
kita untuk bersikap ekstra hati-hati dalam menerima berita yang ada dan harus
pandai-pandai dalam menyaring berita yang beredar. Karena sejatinya media
sosial memiliki manfaat yang sangat besar bagi kita, namun manfaat itu akan
berubah menjadi bahaya yang sangat besar jika kita tidak bijak dalam
menggunakan media sosial itu sendiri.
Penulis :
Muhammad
Rifqi
Lulusan
Keagamaan MA Tajul Ulum tahun 2017
Reporter
Kristal periode 2015-2016
Sekarang
melanjutkan S1 UIN Walisongo Semarang
Tidak ada komentar: