Menikmati Pesona Pantai Pasir Putih Wates
Kru Kristal berfoto di depan hutan cemara, di komplek pantai Wates,Rembang |
Kajen, kristalmedia.net - Setelah seharian ngobrol
tentang keredaksian dan jurnalistik dengan para santri Mathole’(29/11),
akhirnya kami menuju Rembang untuk melepas penat. Rembang dua tahun terakhir
ini memang sedang bergeliat, khususnya di sektor pariwisata, lebih spesifik
lagi wisata pantai. Setelah warganet ramai membincang pantai Karang Jahe,
sekarang ada satu lagi objek wisata pantai pasir putih, pantai Wates. Berbekal
informasi dari internet, hati berbunga rasa riang gembira akan melihat eksotika
alam dan menikmati segarnya air laut.
Pantai pasir putih ini
terletak di Dusun Wates, Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.
Lokasinya cukup mudah dijangkau karena terletak di pesisir jalan Pantura
Surabaya-Semarang.
Sejak tahun 2016, potensi pantai pasir putih Wates baru disadari dan digarap serius. Penanaman lima ribu pohon cemara yang diprakasai oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Rembang disambut baik oleh kelompok Karang Taruna Pesisir Laskar Benowo Desa Wates. Hasilnya, di 2017, pantai pasir putih ini siap dinikmati pengunjung.
“Dulu pernah ditanami pohon cemara sebanyak 4
kali tapi selalu mati karena tidak ada yang merawat. Tapi sekarang ada Karang Taruna Pesisir Laskar Benowo,
yang secara sadar ingin membangun desanya,” kata Heri Prasetyo, ketua Karang Taruna Pesisir Laskar Benowo dikutip dari
wartaphoto.net.
Jalan menuju pantai sudah
berupa jalan beton dan bisa dilalui oleh mobil kecil maupun besar. Tidak ada
tiket masuk, pengunjung cukup membayar biaya parkir yang terjangkau. Mobil Rp.
8.000, Elf Rp. 10.000, dan Bus Rp. 12.000.
Dari pinggir jalan
Pantura, sebelum masuk, disambut oleh gapura Wates. Kemudian masuk menyusuri
jalan beton yang di kanan kiri terdapat tambak warga dan beberapa rumah warga.
Sampai di obyek wisata, ada petugas parkir yang memberikan karcis, Tempat
parkir luas terletak di samping lapangan bola.
Ketika turun dari mobil,
perasaan riang gembira ingin menikmati segarnya air laut masih bergemuruh di
dada. Di awali foto bersama di depan hutan cemara, kemudian sholat Ashar di
mushola. Setelah mendekat ke bibir pantai dan melihat air laut, mulai ada rasa
kecewa. Ternyata air pantai bercampur lumpur dan sedikit berminyak. Tidak layak
untuk gebyuran.
Akhirnya kami hanya bisa
berjalan dan berlarian di sepanjang bibir pantai, mencari kerang, berfoto di beberapa
spot foto yang instagramable; dermaga yang menjorok ke pantai, pintu
kemana saja Doraemaon, hutan cemara, beberapa tulisan di pinggir pantai, gazebo
gazebo, dan lainnya.
Di dekat pantai pasir putih, juga terdapat
sebuah pulau tak berpenghuni yang bisa dikunjungi, yaitu Pulau Gede. Dengan jarak sekitar 4-5 km, pengunjung bisa menuju
pulau tersebut dengan kapal nelayan, dengan waktu sekitar 30 menit. Di sana pengunjung bisa
menyisir keindahan pulau dan diving bagi yang hobi menyelam. Ada juga yang memanfaatkan Pulau Gede sebagai tempat camping dan foto
prewedding.
Untuk kategori objek
wisata baru, Pantai Wates sudah cukup bagus, dilengkapi beberapa fasilitas umum
lainnya seperti tempat bilas, beberapa warung yang ada di dalam hutan cemara
dan di pinggir pantai, sebelah timur hutan cemara. Selain itu dilansir dari
wisatakeluargaku.com, di pantai Wates juga beberapa kali digelar berbagai acara
kebudayaan. (FHM/Kristal)
Tidak ada komentar: