Pemimpin Harus Siap Menjadi Khadim
Pemimpin merupakan salah satu elemen terpenting dalam suatu perkumpulan ataupun organisasi. Dan keberhasilan suatu organisasi berdasarkan bagaimana cara pemimpin tersebut mengatur dan mengelola organisasi yang dipimpin. Maka dari itu, kami akan sajikan wawancara eksklusif reporter KRISTAL bersama Drs. KH. Muhammad Muzamil di Kantor PWNU Jawa Tengah. Beliau adalah Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah periode 2018-2023. Berikut hasil wawancaranya;
1. Apa
hakikat sebenarnya dari pemimpin dan kepemimpinan dalam Islam?
Pemimpin itu menunjuk kepada orang, kalau
kepemimpinan itu menunjuk kepada sifat. Seorang pemimpin yang baik mewujudkan
apa yang dicita-citakan masyarakat. Sifat-sifat pemimpin dikalangan Islam ya
harus meniru kepemimpinan Kanjeng Nabi Muhammad. Pertama sidiq, kedua amanah,
ketiga tabligh, dan keempat fathonah.
2. Bagaimana
sejarah kepemimpinan Islam zaman dahulu ?
Kepemimpinan Islam awalnya
dicontohkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad, lalu sahabat-sahabat Nabi, lalu
tabi’in, tabi’it tabi’in, lalu ulama’ salafus sholihin.
3. Mungkin bisa diceritakan tentang sejarah kepemimpinan
Islam, misalnya zaman Rasulullah dan sahabat!
Zamannya Nabi itu semuanya ikut Nabi. Jika ada masalah-masalah
umat langsung bertanya kepada Nabi, lalu Kanjeng Nabi mendapat wahyu dari Allah
sehingga semua masalah pada waktu itu langsung bisa diselesaikan. Lain halnya ketika
Rasulullah sudah wafat kepemimpinan diteruskan oleh sahabat-sahabat Nabi, yakni
melalui musyawarah yang pertama mengangkat sayyidina Abu Bakar As-Shidiq, lalu sayyidina
Umar bin Khottob, lalu sayyidina Usman bin Affan, lalu sayyidina Ali bin Abi
Tholib. Nah,
masalah muncul ketika zaman sayyidina Usman yang pernah didemo. Kemudian masalah
rumit lagi ketika sayyidina Usman terbunuh kemudian tergantikan oleh sayyidina
Ali diangkat menjadi khalifah keempat. Nah, ini masalah
tidak selesai malah tambah meruncing sampai- sampai terjadi perang siffin antara
sahabat Ali dan Mu’awiyah.
4. Sistem kepemimpinan apakah yang harus kita teladani
dari Rasulullah?
Kanjeng Nabi itu punya welas
asih kepada umatnya. Ini yang harusnya ditonjolkan, sampai-sampai sebelum wafat
itu yang disebut bukan istrinya, bukan keluarganya, bukan putranya, tapi ummati ummati ummati (umatku umatku umatku-red).
5. Islam
pada zaman dahulu pernah mengalami kejayaan dan kemunduran, seperti Daulah
Umayyah dan Abbasiyah. Lalu apa yang menyebabkan kedua hal
tersebut ?
Ya ada faktor internal dan
eksternal. Faktor internal karena kurang menjalin ukhuwah, kurang memahami
betul ajaran-ajaran Islam sebagaimana tuntunan Rasulullah, sahabat Rasulullah
dan Tabi’in. Nah yang faktor eksternal karena ada profokasi dari pihak luar.
6. Dahulu Islam
pernah mengalami masa kejayaan pada masa Umar bin Abdul Aziz. Apa yang
menyebabkan hal tersebut?
Ya betul. Pada
masa sayyidina Umar bin Abdul Aziz itu Islam mengalami kejayaan,
ini luar biasa. Tapi sekarang kan tidak ada pemimpin sekelas beliau. Beliau itu
sanggup rela untuk kehilangan harta bendanya untuk menjadi pemimpin. Sebelum menjadi
khalifah malah beliau seorang yang kaya
raya, setelah menjadi khalifah malah menjadi miskin. Ini satu hal yang perlu kita
koreksi dalam diri kita sendiri.
7.Apa saja
ibrah yang bisa diambil dari masa kejayaan Islam dahulu jika dikaitkan dengan
kepemimpinan Indonesia sekarang?
Pemimpin didalam Islam hakikatnya
khodim (pelayan-red). Kalau siap
jadi pemimpin siap jadi khodim.
Kalau nggak siap menjadi khodim,
ya jangan menjadi pemimpin. Karena sayyidu qoumin khodimuhum, selama kita
mau menjadi pelayan, ya silahkan menjadi pemimpin.
8.
Bagaimana pandangan yai tentang kepemimpinan di Indonesia sekarang dan yang
akan datang?
Memang ada plus minusnya. Imamun
‘adilun (pemimpin yang adil-red) itu
tidak gampang. Presiden Soekarno sendiri disebut dengan Waliyyul amri dhoriri
bi syaukah, dalam situasi dhoriri apalagi dalam kondisi sekarang ini
tentu juga lebih dhoriri. Padahal presiden Soekarno memiliki cita-cita
yang luar biasa. Dia berani untuk melawan imperalisme, kapitalisme, tapi sekarang
ini mencari pemimpin sekali ber-Bung Karno
juga susah. Cari pemimpin sekali ber-Gus Dur aja susah apa lagi seperti Bung
Karno. Jadi mau tidak mau bangsa kita harus belajar sejarah, belajar tentang konsep-konsep
yang lebih baik lagi tentang kepemimpinan dalam Islam dan kita harus intropeksi
tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak perlu kita lakukan untuk masa depan yang
lebih baik lagi.
9. Bagaimana
pandangan yai mengenai cara menjadi pemimpin yang baik?
Pemimpin yang baik itu yang
original, yang lahir dari rakyat, kemudian besar bersama rakyat. Bukan
pemeimpin yang hasil branding, hasil branding itu sesungguhnya dia belum layak
jadi pemimpin tapi kemudian dikesankan menjadi pemimpin yang seolah-olah
dibutuhkan oleh rakyat.
10.
Bagaimana pandangan yai tentang cara memilih pemimpin yang baik?
Pertama, kita lakukan
istikhoroh mohon petunjuk kepada Allah kalau kita belum mengetahui sesungguhnya seperti
apa. Kedua, yang selalu memperhatikan kehidupan masyarakat selama ini itu
siapa. Yang penting pada rukun, menjaga kedamaian, ketertiban, persaudaraan diantara
kita sebagai sesama warga
bangsa.
11. Apa upaya
yang dapat kita lakukan untuk mempersiapkan pemimpin yang lebih baik di masa
yang akan datang?
Lebih mendekatkan
diri kepada Allah, itu satu-satunya jalan yang insyaaallah bisa. Kalau dikabulkan
ya otomatis insyaallah lahir pemimpin yang lebih baik. Itu selain karena faktor
pendidikan. Jadi pendidikan kita persiapkan sebaik mungkin supaya muncul kader-kader
bangsa, calon-calon pemimpin bangsa yang bisa memenuhi harapan kesepuhan-kesepuhan
terdahulu maupun masyarakat yang
akan datang.
12. Apa pesan yai bagi siswa-siswa MATU
tentang pemimpin dan kepemimpinan?
Belajar yang baik pada mbah yai, belajar yang tekun, jangan lupa
berdoa. Belajar dan berdoa inilah insyaallah pada waktunya mendapat ilmu yang
bermanfaat dan ketika mendapatkan ilmu yang bermanfaat insyaallah sebagaimana
pun nanti situasinya akan bisa menyelesaikan masalah yang ada. Kita optimis saja. (Azka, Fawaz, Ziyad)
Tim redaksi wawancara dengan Kyai Muzamil. Dok. Kristal |
Tidak ada komentar: