40 Hari di Negeri Seribu Wali
Gedung Universitas al Ghaff, Tarim |
Setelah itu, panitia meminta kami
agar berkumpul sembari meng-absen satu per satu untuk kemudian masuk ke
dalam bus yang telah disediakan. Bus melaju beriringan membawa rombangan kami,
mahasiswa Universitas Al-Ahgaf yang berjumlah sekitar 150 orang, meninggalkan
bandara.
Setelah menempuh perjalanan selama
15 menit, bus kami tiba di daerah Husaisah. Nampak di sebelah kanan jalan,
sebuah bukit dan makam di atasnya, yakni makam Al Imam Al Muhajir Ahmad bin
Isa. Beliau adalah kakek moyang habaib yang pertama kali hijrah dari Irak ke
Hadromaut untuk menyelamatkan keturunannya dari akidah-akidah bathil dan godaan
duniawi. Bus berhenti. Kami berkesempatan ziarah terlebih dahulu. Setelah selesai melantuntukan bacaan dzikir dan
tahlil, kami kembali menuju bus guna melanjutkan perjalanan.
Komplek Maqam Imam al Muhajir Ahmad Isa, Husaisah. |
Bus terus melaju. Selang 30 menit,
senior yang bertugas mendampingi kami berdiri seraya memberi kabar gembira
bahwa sebentar lagi akan memasuki kota Tarim, yang namanya kesohor di seluruh
dunia. Benar saja, tak lama kemudian 'papan hijau' bertuliskan *تريم ترØب بكم
WELCOME TO TARIM* menyambut di sisi kanan jalan.
Berawal dari melihat foto tentang
tarim, mengunduh, lantas menjadikannya sebagai walpaper. Dan kini, bisa melihat
secara langsung kota kebanggaan yang biasanya hanya melihatnya di walpaper hp.
Perasaan sedih, terharu, bahagia campur jadi satu dikala memasuki kota yang
suci ini, rasanya seperti mimpi, masih belum percaya kalau sekarang berada di
kota Tarim.
Ya, sekarang kami sudah berada di
Universitas Al-Ahgaff, Tarim untuk makan siang dan istirahat sejenak. Setelah
itu, sore harinya kami diajak ziarah ke makam Zanbal, Tarim dan dilanjut menuju
ke masjid - masjid bersejarah yang ada di kota Tarim. Rasanya baru saja kemarin masih berkumpul bareng
keluarga dengan segala canda tawa serta kebahagian didalamnya, tak terasa kini
genap 40 hari jauh dari mereka.
Alumni Brabo di Yaman |
Terimakasih atas segala dukungannya, khususnya Ibu bapak beserta keluarga tercinta, tak lupa teman dan sahabat semuanya. Semoga selalu diberikan kelancaran, hasil maqsud dalam segala hal.
Mukalla, 21 Januari 2021
Farid Abidin
Penulis adalah redaksi Kristal tahun 2018-2019
_______________________Foto terakhir : Santri Ponpes Sirojuth Tholibin dan Alumni MA Tajul Ulum Brabo di Yaman. (dari kiri) : Farid Abidin (Batang), A. Luthfi Hakim (Grobogan) > Univ. Al-Ahgaff, M. Subhan Fauzi (Banten), Kharis Sidqi (Semarang) > Univ. Imam Shafie, Mukalla Hadromaut Yaman.
Masyaa Allah
BalasHapus