40 Hari di Negeri Seribu Wali


Gedung Universitas al Ghaff, Tarim

12 Desember 2020. Alhamdulillah kami tiba di Bandara Seiwun, Yaman, setelah melalui perjalanan panjang dari Jakarta - Dubai - Djiboutie dan akhirnya mendarat dengan selamat di negeri seribu wali. Tampak dari dalam pesawat, petugas bandara sudah bersiap untuk menyambut kedatangan kami. Kami pun bergegas turun dari pesawat dan dipersilahkan masuk dengan tertib dan berbaris rapi untuk pengecekan paspor dan lainnya.

Setelah itu, panitia meminta kami agar berkumpul sembari meng-absen satu per satu untuk kemudian masuk ke dalam bus yang telah disediakan. Bus melaju beriringan membawa rombangan kami, mahasiswa Universitas Al-Ahgaf yang berjumlah sekitar 150 orang, meninggalkan bandara.


Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, bus kami tiba di daerah Husaisah. Nampak di sebelah kanan jalan, sebuah bukit dan makam di atasnya, yakni makam Al Imam Al Muhajir Ahmad bin Isa. Beliau adalah kakek moyang habaib yang pertama kali hijrah dari Irak ke Hadromaut untuk menyelamatkan keturunannya dari akidah-akidah bathil dan godaan duniawi. Bus berhenti. Kami berkesempatan ziarah terlebih dahulu. Setelah selesai melantuntukan bacaan dzikir dan tahlil, kami kembali menuju bus guna melanjutkan perjalanan.


Komplek Maqam Imam al Muhajir Ahmad Isa, Husaisah.

Bus terus melaju. Selang 30 menit, senior yang bertugas mendampingi kami berdiri seraya memberi kabar gembira bahwa sebentar lagi akan memasuki kota Tarim, yang namanya kesohor di seluruh dunia. Benar saja, tak lama kemudian 'papan hijau' bertuliskan *تريم ترحب بكم WELCOME TO TARIM* menyambut di sisi kanan jalan.


Berawal dari melihat foto tentang tarim, mengunduh, lantas menjadikannya sebagai walpaper. Dan kini, bisa melihat secara langsung kota kebanggaan yang biasanya hanya melihatnya di walpaper hp. Perasaan sedih, terharu, bahagia campur jadi satu dikala memasuki kota yang suci ini, rasanya seperti mimpi, masih belum percaya kalau sekarang berada di kota Tarim.


Ya, sekarang kami sudah berada di Universitas Al-Ahgaff, Tarim untuk makan siang dan istirahat sejenak. Setelah itu, sore harinya kami diajak ziarah ke makam Zanbal, Tarim dan dilanjut menuju ke masjid - masjid bersejarah yang ada di kota Tarim. Rasanya baru saja kemarin masih berkumpul bareng keluarga dengan segala canda tawa serta kebahagian didalamnya, tak terasa kini genap 40 hari jauh dari mereka. 


Alumni Brabo di Yaman

Terimakasih atas segala dukungannya, khususnya Ibu bapak beserta keluarga tercinta, tak lupa teman dan sahabat semuanya. Semoga selalu diberikan kelancaran, hasil maqsud dalam segala hal.


Mukalla, 21 Januari 2021

Farid Abidin

Penulis adalah redaksi Kristal tahun 2018-2019

_______________________
Foto terakhir : Santri 
Ponpes Sirojuth Tholibin dan Alumni MA Tajul Ulum Brabo di Yaman. (dari kiri) : Farid Abidin (Batang), A. Luthfi Hakim (Grobogan) > Univ. Al-Ahgaff, M. Subhan Fauzi (Banten), Kharis Sidqi (Semarang) > Univ. Imam Shafie, Mukalla Hadromaut Yaman.

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.