Jalin Silaturrahim, MA Tajul Ulum Adakan Pertemuan Orangtua/Wali Siswa

Bapak H. Moh. Imam Ghozali, S.Pd.I., M.Pd.I., (paling kiri) selaku wakil pengurus yayasan sedang menyampaikan sambutan. Dok. Kristal

Brabo, kristalmedia.net
MA Tajul Ulum (MATU) Brabo adakan Ta’aruf dengan Orangtua/Wali Siswa Kelas X guna menjalin silaturrahim dan sosialisasi program belajar di MA Tajul Ulum pada Ahad, (20/8/2023). Ta’aruf ini merupakan agenda tahunan di setiap awal tahun pelajaran dan khusus dihadiri oleh orangtua/wali siswa kelas X.


Acara dimulai Pkl. 08.00 sampai Pkl. 10.00. Diisi oleh sambutan pengurus yayasan, komite sekolah, pemaparan visi-misi kepala madrasah, program madrasah diniyyah dan sistem pembayaran di Yayasan Tajul Ulum


Selesai acara, orangtua/wali siswa menemui putra mereka yang berada di pondok pesantren masing-masing. Hari itu merupakan jadwal kunjungan pertama bagi santri baru, sejak kedatangan pertama kali.


Dalam sambutannya, Bapak H. Ahmad Mohdlori, S.Ag., M.S.I, selaku Kepala MA Tajul Ulum mengucapakan terima kasih atas amanah yang diberikan oleh para orangtua/wali kepada MA Tajul Ulum. “Terima kasih kepada Bapak/Ibu wali murid semua atas amanah yang diberikan kepada MA Tajul Ulum, (menitipkan) putra panjenengan semua untuk dididik oleh Ustad/Ustadzah MA Tajul Ulum,” ucap beliau.


Siswa MATU dilengkapi dengan kompetensi khas Madrasah


Bapak Mohdlori menjelaskan, bahwa Ta’aruf kali ini mengambil tema “Bersama mengantarkan peserta didik menuju generasi intelektual, berakhlakul karimah, berprestasi dan bersosial." Tema ta’aruf ini sebagai upaya sinkronisasi dengan visi misi MA Tajul Ulum, yaitu mewujudkan madrasah intelektual, berakhlakul karimah, berprestasi dan bersosial.


“Harapannya, siswa MA Tajul Ulum akan memiliki ilmu yang bermanfaat, baik ilmu agama maupun umum. Selain itu, juga (ilmu yang) berkah,” ungkap Bapak Kepala Madrasah.


Selanjutnya, Bapak Mohdlori memaparkan jika Kelas X memakai Kurikulum Merdeka. Sesuai arahan dari Kemenag dan Kemendikbud. Selain itu, MA Tajul Ulum juga memiliki uji kompetensi khas, di antaranya adalah: menghafal Juz Amma (Juz 30) yang dibagi menjadi 5 semester, mulai kelas X semester gasal hingga kelas XII semester gasal. “(Jika sesuai program), maka siswa yang lulus dari MA Tajul Ulum sudah hatam Juz Amma (Juz 30),” jelas Bapak Mohdlori.


Uji kompetensi khas lainnya adalah tahlil, praktik sholat Subuh dan wirid setelah sholat, menghafal surat-surat pilihan: Al Waqi’ah, Yaa Siin, Al Rahmaan, manaqib dengan ijazah dari KH. M. Zaenal Arifin, S.Pd.I, Khotbah dan pembawa acara atau MC (master of ceremony).


Siswa MATU Wajib Sekolah Madin


Selain pemaparan visi misi dan program madrasah oleh kepala MA Tajul Ulum, acara ta’aruf juga diisi dengan pemaparan program madrasah diniyyah Tajul Ulum dan bagian administrasi Yayasan Tajul Ulum.


Sebagai gambaran, siswa yang belajar di MA ataupun MTs Tajul Ulum, juga ada yang belajar di Madin Tajul Ulum, baik tingkat Awwaliyyah maupun Wustho. Hal ini sebagai ikhtiar memberikan bekal ilmu agama yang lebih mendalam bagi siswa Tajul Ulum.


Sesuai aturan dari Yayasan Tajul Ulum, siswa MA mapun MTs wajib sekolah diniyyah, baik di Madin Tajul Ulum maupun Madin lainnya, baik siswa yang tinggal di pondok maupun tidak. Dan rapor Madin menjadi syarat pengambilan rapor MA/MTs.


Sedangkan untuk pembayaran administrasi, mulai tahun ajaran yang lalu, Yayasan Tajul Ulum memberlakukan pembayaran satu pintu melalui Kantor Administrasi Yayasan, yang berada di sebelah selatan Masjid Al Muhajirin. Meskipun siswa belajar di MA dan Madin, pembayarannya menjadi satu di Kantor Administrasi Yayasan.


Bagi orangtua/wali bisa melakukan pembayaran dengan dua cara. Pertama, membayar langsung dengan datang ke Kantor Administrasi Yayasan, atau yang kedua, melalui transfer ke rekening yang sudah disediakan Yayasan Tajul Ulum.


Sedangkan bagi siswa, bisa melakukan pembayaran di lembaga masing-masing, melalui bendahara lembaga, atau langsung ke kantor administrasi yayasan. Dan khusus santri Ponpes Sirojuth Tholibin, bisa melakukan pembayaran dengan perwakilan petugas yang ada di pondok.


Tanggapan Orangtua/Wali Siswa


Salah satu yang datang ke Ta’aruf adalah Ibu Nurul Isna Lutfiyah, Orangtua dari Itqon Ebertha Fu`adi (X E), siswa asal Ngaliyan, Kota Semarang. Ia menuturkan alasan menyekolahkan anaknya di MA Tajul Ulum. “Pertama, jaraknya dekat,” ujar Ibu Isna. Alasan kedua adalah karena MA Tajul Ulum bertempat di lingkungan pesantren, sehingga siswa mendapatkan pendidikan formal dan non formal. “(Dengan) adanya lembaga formal dan non formal, harapannya bisa lanjut ke sekolah lain yang berbasis kitab yang lebih tinggi,” imbuhnya.


Terkait fasilitas yang ada di MA Tajul Ulum, menurut Ibu Isna masih terdapat kekurangan, khususnya ruang kelas dan labolatorium. “Untuk fasilitas sih masih kurang. Tapi dengan SPP yang cuma Rp. 75.000,-/bulan, ya sepadan, lah,” ungkap Ibu Isna.


Ibu Isna juga berharap agar komunikasi antara wali kelas dan wali murid bisa ditingkatkan lagi. Terutama informasi terkait kondisi siswa ketika sedang dalam proses belajar mengajar. “Harapannya kalau ada info apa, di-share, sebisa mungkin disampaikan. Ortu (akan) senang kalau sudah mengetahui anaknya,” imbuhnya.


Reporter: Fardan Arjab dan Faatih NM
Editor: Ahmad Fahmi ASD

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.