Di Balik Kesuksesan H. Ahmad Mohdlori, S.Ag., M.S.I.

Foto H. Ahmad Mohdlori, S.Ag, M.Si. saat upacara. Dok oleh Kristal

Tiada hari tanpa aktivitas, khidmah dan memberi manfaat untuk orang lain. Kiranya begitulah kata yang tepat untuk menggambarkan Bapak H. Ahmad Mohdlori, S.Ag., MSI Lahir dari keluarga guru, menjadi motivasi beliau untuk membaktikan diri di dunia pendidikan.


Bapak H. Ahmad Mohdlori Lahir di Grobogan pada tanggal 1 Maret 1968 di pedesaan tepatnya dusun Sobotuwo desa Kronggen Kec, Brati Kab. Grobogan, namun sekarang beliau bertempet tinggal di dusun Daleman II RT 01 RW 04 desa Batursari kec. Mranggen Kab. Demak. Istrinya bernama Zuhriyah dengan dikarunia 4 orang anak, yaitu anak pertama bernama   Muhammad Zuhad Rikzal Himam, anak kedua bernama Zidny Nadia Husna, anak ketiga diberi nama Hasna Zahida Zahira dan anak keempat diberi nama Muhammad Sabiq Fathin Azhar.


Bapak H. Ahmad Mohdlori Menjadi kepala MA Tajul Ulum Brabo sebanyak lima kali periode. Periode ke-1 & 2   pada   tahun 1989 – 1997, periode   ke-3 & 4 tahun 2010 – 2019, selanjutnya mulai tahun 2023 dimanahi sebagai kelapa MA Tajul Ulum lagi untuk periode yang ke-5.


Selain sebagai kepala madrasah, Bapak H. Ahmad Mohdlori juga menjabat sebagai Ketua LP Ma'arif NU Grobogan masa khidmah 2022-2027, serta aktif di beberapa yayasan seperti Yayasan An Naba (Brati, Purwodadi),  Yayasan Al Latifiyah (Brati, Purwodadi) dan Yayasan Hasan Bisri (Mranggen, Demak). Semoga dengan adanya wawancara ini, kita bisa mengambil contoh yang baik dari belia u.


Berikut kami sajikan wawancara tim redaksi dengan beliau.


Sebagai seorang Guru, Dosen dan juga aktifis di beberapa organisasi, dalam kegiatan B apak sehari-hari?


Kegiatan saya sehari-hari , mulai dari jam enam saya sudah berangkat ke madrasah sampai sore . K emudian untuk hari J um'at, S abtu, dan M inggu saya menjadi dosen di Sekolah Tinggi Islam Wali Sembilan (SETIAWS). Untuk hari Jum'at, perkuliahan ada di MA Tajul Ulum dan untuk Sabtu dan Minggu jam kuliah di tempat di Semarang dan Purwodadi.


Selain menjadi dosen saya juga menjadi kepala sekolah di MA Tajul Ulum dan menjadi Ketua LP Ma'arif Grobogon. Selain itu saya juga mempunyai 2 Yayasan di Brati, Purwodadi yaitu Yayasan An  N aba dan  Al  Latifi y ah. Jadi kegiatan saya sehari-hari sangat padat.


Bagaimana riwayat pendidikan B apak hingga bisa menjadi seseorang yang peduli dunia pendidikan ?


Jenjang Pendidikan  formal dimulai dari TK Masitoh lulus tahun 1978. Kemudian melanjutkan jejang sekolah dasar yaitu MI Yasi Permas Brati Grobogan  lulus tahun  1983. Lalu melanjutkan di MTs pada yayasan yang sama  lulus tahun  1985.


Selanjutnya melanjutkan ke PGA Negeri Lasem Rembang  lulus  pada   tahun  1988. Kemudian  S1  Prodi PAI FT IAIN Walisongo Semarang  lulus tahun  1993,  S2  Prodi Studi Islam Pascasarjana IAIN Walisongo  lulus tahun   2010, dan perpanjangan  S3  Prodi PAI Program Doktoral UNWAHAS masuk tahun 2020.


Seperti jenjang pendidikan non formal dimulai Madin Yasi Permas Brati Grobogan tahun 1980-1985, Ponpes Al Hidayat Lasem Rembang tahunn 1985-1988, Ponpes Al Fatah Mangkang Kulon Semarang tahun 1990-1993 dan Ponpes Sirojuth Tholibin Brabo Tanggungharjo Grobogan tahun 1994-1999 .         


Boleh menceritakan pengalaman Bapak dalam berorganisasi?


Pengalaman Organisasi sejak mahasiswa memulai organisasi PMII Cabang IAIN Walisongo Semarang tahun 1989  –  1993. Sebagai Pengurus Ikatan Mahasiswa Purwodadi Grobogan (IMPG) tahun 1991  –  1994. Pernah juga menjadi Ketua IRMAS Baitul Izzah Kronggen Brati Grobogan tahun 1989  –  1995. Sekretaris Pengurus Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo Grobogan tahun 1995  1996 dan Ketua Pengurus Pondok Pesantren yang sama pada tahun 1996  –  1999.


Sebagai sie Bidang Pendidikan PC LP Maarif NU Kab. Grobogan tahun 2002-2006. Wakil Sekretaris PC LP Maarif NU Kab Grobogan tahun 2007-2011. Wakil Ketua PC LP Ma'arif NU Kab Grobogan tahun 2012-2016. Ketua KKMA 02 Kab. Grobogan tahun 2015-2019. Sebagai Ketua PC LP Maarif NU Kab Grobogan tahun 2017  sampai  sekarang. Sekretaris KBIH NU Kab Grobogan tahun 2019 sampai sekarang. Wakil ketua Pengurus Ranting NU Batursari Mranggen Demak sampai sekarang dan ketua Ta'mir Masjid Jami' Uswah Hasanah Batursari Mranggen Demak tahun 2017 sampai sekarang.


Bagaimana latar belakang cerita Bapak sehingga bisa menjadi ketua LP Ma'arif NU?


Saya kan mengabdi di Brabo , dan oleh pak kyai, lalu saya kan orang purwodadi, pengurus PCNU melihat dan juga menilai mungkin mengulas untu membawa perkembangan Marasah Aliyah yang dulu kuanitatif jumlah siswanya sedikit sekarang siswanya sudah menjadi ribuan. Lalu di MA Banin ada sekitar enam ratus, di MA Banat sekitar tujuh ratus, secara kualitatif atau otomatis karena siswanya banyak dan guru banyak untuk rekompetisi dengan adanya dibimbing, dibina, diarahkan untuk menuju Madrasah yang maju, mungkin melihatnya dari itu.


Pada awalnya apa , di Brabo diamati pak kiyai Baidlowi. Itu mungkin pernah menjadi pengurus NU. Ia otomatis para kiyai pe r iode berikutnya yang melihat kaitannya B rabo sebagai kiblat untuk pendidikan pondok pesantren maupun juga Madrasah.


Apa pesan dari guru Bapak yang dijadikan pedoman ?


Pesan guru saya yang menjadi pedoman saya sampai sekarang adalah dawuh Mbah Baidlowi, yaitu “ Sopo wonge gelem ngrumat madrasah bakale terjaga dirumat karo gusti A llah .” Itulah yang menjadi pedoman saya untuk menjadi guru.


Selain itu keluarga saya juga semua guru, seperti bapak saya, ibu saya dan keluarga lainnya  .


Adakah sebuah prinsip bapak yang dipegang sehingga menjadi seperti sekarang?


Prinsip saya yang pertama, saya  khidmah  otomatis  hablum minallah  itu pasti . Lalu  khidmah  ke Madrasah, karena diamanahi oleh Pak Kiyai Shofi, Kyai Hilmy diamanahi yang harus  khidmah  dengan ikhlas.


Berusaha  kh i dmah  dengan tulus dan berusaha untuk istiqomah dan berusaha untuk benar-benar bertanggun jawab. K arena hal ini bukan hal yang ringan , ringkasnya dengan amanah sebagai K epala Madrasah.


Apa program kerja bapak  selama menjadi Kepala Madrasah?


Untuk program kerja dari masa ke masa pasti berbeda-beda. Untuk tahun ini pun akan berbeda dengan tahun yang akan datang . T ahun ini saya akan fokus pada kebersihan lingkungan madrasah. walaupun sedikit demi sedkit.


Kebersihan lingkungan di MA Tajul Ulum sekarng lebih bersih, terbukti dengan berkurangnya sampah di lingkungan dan kewajiban untuk membaya nasi tepak dari pondok pesantren dan larangan membawa nasi bungkus dari luar.


Di tengah kesibukan Bapak Kepala Madrasah, sebagai dosen dan aktif di berbagai organisasi, adakah aktifitas lainnya ?


Iya, saya mengabdi di MA Tajul Ulum dan Sekolah Tinggi Agama Islam Wali Sembilan (SETIAWS) , itu setiap harinya . Karena itu , tidak ada pekerjaan lain.


Kalau kegiatan yang di rumah , ya ada, sampingan lah . Sebuah da ternak , meskipun kecil. Jadi saya fokus pada pendidikan dan mungkin karena hari saya atau gen keluarga saya pendidikan.


Dan selain Yayasan Tajul Ulum saya juga punya Yayasan An Naba di Brati, Grobgan dan kemudian di Brati juga Yayasan Al Latifiyah, di sana Pondok Pesantren dan MTs, MA menjadi bagian pengurus seksi Pendidikan. K alau di Mranggen (Demak) mempunyai Yayasan Hasan Bisri , namun baru berdiri sekitar 2 tahun , baru ada TPQ (Taman pendidikan Al Qur'an) dan TK (Taman Kanak-Kanak). Yang nanti akan ditambah MI (Madrasah Ibtiaiyah) itu yang di Mranggen dan saya menjadi pembina yayasan di Y ayasan An Naba.


Apa pesan bapak untuk para siswa dan guru  MA Tajul Ulum ?


Pesan saya terhadap guru dan murid, agar dapat meningkatkan kedisiplinannya. Untuk guru agar lebih disiplin dalam mengajar, agar tidak ada jam kosong. Dan untuk para siswa agar lebih disiplin menaati tata tertib sekolah. Dikarenakan saya termotivasi oleh bapak saya, karena bapak saya sangat disiplin dalam mengajar. Jika sudah masuk waktu jam sekolah, semua kegiatan ditinggalkan, kecuali ada halangan.


Wartawan : Arsyadani Firdaus
Penyunting : Fardan Arjab

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.