Kisah Seorang Ibu Yang Berdzikir di Baitul Maqdis Ketika Bulan Rajab


Brabo,
kristalmedia.net - Bulan
rajab merupakan salah satu bulan yang mulia. Allah akan mencurahkan rahmatnya kepada hambanya yang bertaubat dan melimpahkan pengijabahan doa. Kata rajab diambil dari kalimah isim masdar At Tarjib. Menurut ahli hikmah setiap huruf dalam kata رجب  memiliki arti tersendiri. Huruf ro’ bermakna Rohmatulloh ( belas kasih Alloh). Huruf jim bermakna jaromal abdi wa jinayatihi (dosa dan pelanggaran hamba). Huruf ba’ bermakna birrulloh (kebaikan Alloh). Dengan demikian, Alloh menjadikan dosa hambanya terletak diantara belas kasih dan kebaikan Alloh. Dalam artian dimaafkan.


Dikisahkan ada seorang ibu beribadah di Baitul Maqdis. Setiap harinya pada bulan Rajab, ia selalu berzikir dan membaca surah Al Ikhlas hingga sebanyak dua belas ribu kali.


Ibu tersebut membaca surat Al Ikhlas secara istiqamah sembari menggunakan pakaian yang terbuat dari wol. Penggunaan pakaian tersebut sebagai tanda bahwa perempuan tersebut sangat mengagungkan bulan Rajab sebagai bulan yang mulia sehingga pakaian yang dikenakan haruslah bagus.


Hingga suatu hari, perempuan tersebut mengalami sakit keras dan sebelum ajal menjemputnya, ia berwasiat kepada anak laki-lakinya. Ia menyampaikan untuk dikafani dan dikuburkan dengan kain yang selalu ia pakai untuk berzikir semasa hidupnya.


Akhirnya, perempuan tersebut meninggal dunia, namun anak laki-lakinya tersebut tidak memakaikan kain seperti yang ada pada wasiat sang ibu. Anaknya malah mengkafaninya dengan kain yang paling mahal bukan kain yang selalu dia pakai untuk berzikir.


Pada suatu malam, sang anak
ditemui oleh ibunya lewat mimpi. ibunya marah karena wasiatnya tidak dilaksanakan. Dalam mimpi tersebut ibunya berkata, "Wahai anakku, aku tidak ridho kepadamu karena kamu tidak melaksanakan wasiatku."


Sang anak kemudian langsung menyadari kesalahannya lalu segera datang ke makam ibunya. Dia menggali kembali kuburan sang ibu namun ia mendapati hal yang sangat mengejutkan dirinya.


Jenazah sang ibu tidak di dalam liang lahat tersebut. Sang anak merasa kebingungan dan takut jika hal tersebut terjadi akibat ia lupa melaksanakan apa yang menjadi wasiat dari sang ibu kepadanya.


Seketika terdengar suara yang mengatakan:


"Tidakkah engkau tahu, bahwa barang siapa taat dan beribadah kepada kami di bulan Rajab, maka dia tidak akan kami tinggalkan sendirian di dalam kubur."


Hal tersebut menunjukkan bahwa sang ibu telah diangkat ke sisi Allah SWT karena
dzikir yang ia kerjakan secara istiqomah selama bulan Rajab.


Selain itu juga dianjurkan membaca doa sayyidul istughfar 3 kali setiap pagi dan sore.


Shigot Sayyidul Istighfar;


اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ


Artinya, “Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau,”


Refrensi:

  • Kitab Mukasyafatul Qulub Karya Hujjatul Islam Imam Ghozali.
  • Kitab Kanzunnajah Wassurur Karya Syaikh Abdul Hamid Muhammad ‘Ali Qudus


Reporter : A. Nihalulloh
Editor     : M. Taufiqurohman 







Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.