Pendidikan di Era Digitalisasi: Dampak Positif dan Negatifnya
Foto by Google |
Brabo, kristalmedia.net - Era globalisasi memberikan dampak yang cukup luas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk tuntutan dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satunya yaitu tantangan nyata bahwa pendidikan hendaknya mampu menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetisi utuh yang dikenal dengan kompetensi abad 21. Kompetensi ini merupakan salah satu hal utama yang harus dimiliki siswa agar mampu berkiprah dalam kehidupan nyata.
Dalam sistem pendidikan di Indonesia yang saat ini juga telah diubah dengan kurikulum merdeka, siswa didorong agar lebih aktif dalam belajar. Konsep pendidikan saat ini didasarkan pada buah pemikiran Ki Hajar Dewantara, yaitu serangkaian proses untuk memanusiakan manusia. Konsep ini didasarkan pada asas kemerdekaan, yaitu manusia yang memiliki jiwa yang merdeka, baik secara lahir maupun batin. Mereka (para siswa) diberi kebebasan untuk memilih pelajaran yang sesuai dengan bakat dan minat mereka.
Kurikulum merdeka juga memberikan lebih banyak kebebasan dan kenyamanan kepada guru, siswa, dan sekolah dalam merancang dan melaksanakan kurikulum serta metode pengajaran. Hal ini memungkinkan para siswa untuk memiliki kendali lebih besar atas apa yang mereka pelajari, bagaimana mereka belajar, dan bagaimana mereka dinilai.
Dalam penerapannya kurikulum merdeka juga memerlukan teknologi informatika sebagai pendukung dalam sistem pembelajaran. Siswa diberi wawasan tentang jalur karier dalam bidang informatika seperti pengembangan perangkat lunak, analisis data, dan administrator jaringan. Selain itu, para siswa dapat mengintegrasikan berita ataupun tren terbaru dalam pembelajaran.
Pendidikan di era digital juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan aksebilitas, kesalahan, dan kualitas pendidikan. Namun, tentunya terdapat tantangan yang perlu diatasi, seperti aksebilitas teknologi, ketidakseimbangan digital yang berdampak pada siswa dan guru yang belum sepenuhnya bisa memanfaatkan program pendidikan digital dengan baik, dan pentingnya pengembangan keterampilan digital bagi siswa dan guru.
Dampak Positif digitalisasi di dunia pendidikan diantaranya :
1. Memudahkan dalam mendapatkan informasi
Terciptanya suatu teknologi yang dapat memberikan kita informasi secara efisien memudahkan dan mempercepat kita dalam melakukan proses pembelajaran. Hal ini dapat terbantu melalui informasi metode mengajar yang baik, serta materi pembelajaran terbaru yang tersebar luas.
2. Proses lebih cepat dan dapat diakses oleh banyak pengguna
Dengan adanya digitalisasi proses dalam mendapatkan suatu berita atau informasi akan lebih mudah. Jika dibandingkan dengan situasi dahulu perbedaannya akan terlihat sangat jauh dalam kecepatan penerimaan informasi. Hal ini membuat kita tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan berita atau informasi terbaru.
Melihat dari seluruh wilayah, sebagian besar pengguna sudah beralih ke digital, karena hal ini sangat membantu dan memberikan manfaat bagi penggunanya dalam menyampaikan informasi, melakukan akses terhadap sesuatu, dan lainnya.
3. Meningkatkan kualitas pembelajaran
Pembelajaran yang ditingkatkan melalui digitalisasi akan memunculkan berbagai metode pembelajaran baru yang secara langsung memudahkan proses pembelajaran antara pendidik dan peserta didik. Dengan kemudahan akses internet hal ini memunculkan pengajaran baru yang dilakukan dalam bentuk multimedia dan internet. Istilah e-learning merupakan salah satu dari penerapan dalam memanfaatkan internet dalam proses belajar.
Selain memberikan dampak positif, digitalisasi dalam dunia pendidikan juga memberikan dampak negatif bagi siswa diantaranya :
1. Membuat siswa tidak fokus
Dengan perkembangan teknologi membuat banyak informasi yang mengalir deras di internet yang menarik bagi siswa sehingga membuat siswa menjadi tidak fokus lagi saat terjadinya proses pembelajaran di sekolah. Meski siswa sedang berada di dalam kelas, namun pikiran siswa ternyata tidak fokus pada pembelajaran yang sedang berlangsung. Pikiran siswa ternyata sedang berselancar di dunia maya atau media sosial yang dimilikinya.
2. Siswa lebih suka bermain game online
Perkembangan teknologi membuat banyak hadirnya game online, karena maraknya game online yang ada juga dapat mempengaruhi siswa dalam belajar, Terlebih lagi bagi siswa yang memang memiliki hobi main game. Banyak siswa yang jam tidurnya menjadi terganggu akibat terlalu seringnya main game yang membuat siswa menjadi lupa waktu. Sehingga ketika berada di sekolah tubuh nya menjadi tidak produktif akibatkan jam tidur yang berkurang. Siswa menjadi lebih suka bermain game online dibandingkan harus mengikuti pelajaran dikelas.
3. Menurunkan semangat belajar siswa
Seperti yang sudah dibahas di atas, banyaknya informasi yang menarik di internet dan maraknya kemunculan game online membuat siswa menjadi malas belajar. Siswa jadi lebih suka menjelajahi dunia maya dengan berbagai informasi menarik yang disajikan untuk para penggunanya.
4. Pengaruh pergaulan bebas dari luar
Perkembangan informasi teknologi membuat banyak informasi dari luar negeri yang dengan mudahnya masuk dan mudah pula untuk di akses sehingga sangat sulit untuk membatasinya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas karena banyak dari kalangan siswa yang terpengaruh oleh pergaulan bebas yang ada di luar negeri sehingga ikut mencontoh apa yang siswa lihat melalui internet.
Apakah pembelajaran seperti ini efektif dan dapat meningkatkan mutu siswa dalam hal pembelajaran ?
Di era digital ini, aksesibilitas pendidikan telah meningkat secara signifikan. Teknologi telah membuka pintu bagi siswa yang sebelumnya dibatasi oleh geografis, jarak, atau keterbatasan fisik. Dengan adanya internet, siswa sekarang dapat mengakses sumber daya pendidikan dari seluruh penjuru dunia. Namun, perlu adanya bimbingan dari para guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Karena peran guru di era digital lebih dari penyampai pengetahuan, namun juga sebagai pembimbing generasi yang siap menghadapi teknologi yang terus berkembang . Selain sebagai pendidik, guru ikut memandu siswa mengakses informasi digital yang tak terbatas.
Selain peran guru sebagai pembimbing terdapat peran dari orang tua sebagai sistem pendukung utama dalam diri siswa. Dalam hal ini orang tua diminta untuk lebih mengawasi anak – anaknya dalam penggunaan gawai. Orang tua juga penting dalam menyeimbangkan waktu interaksi anak di media digital dengan berinteraksi di dunia nyata. Hal ini bertujuan agar anak semakin terbiasa berinteraksi sosial. Kesehatan anak mencakup fisik dan mental juga harus diperhatikan, seperti melalui jam tidur anak yang teratur, kesehatan mata anak, hingga perkembangan belajar anak. Anak-anak juga harus sering-sering diajak untuk beraktivitas di luar ruangan karena sejatinya mereka masih dalam tahap pertumbuhan.
Diolah dari berbagai sumber
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
Tidak ada komentar: