Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu dari Asyhurul Haram (bulan bulan yang dimuliakan) yakni bulan Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Di dalam bulan Dzulhijjah terdapat beberapa keistimewaan dan peristiwa sejarah dalam dunia Islam. Misalnya ibadah Haji dan Iduladha. 


Dalam setiap harinya, terutama pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, umat Islam bisa melakukan beberapa amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Amalan yang bisa dilakukan di antaranya memperbanyak dzikir, do’a dan berpuasa. Mari kita kupas satu persatu amalan dan faidah yang terdapat di dalam bulan Dzulhijjah.


1.     Memperbanyak Dzikir

عن ابن عباس رضي الله تعالى عنه ما من أيام أفضل عند الله من هذه الأيام أيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبيرفإنها أيام تهليل وتكبير وذكر لله عز وجل وأن صيام يوم فيها يعدلِ صيام سنة والعمل فيهن يضاعف بسعمائة


Artinya : “Dari Ibnu Abbas R.A. : Tiada hari yang lebih utama daripada 10 hari pertama bulan dzulhijjah. Maka perbanyaklah membaca tahlil, takbir, karena pada hari itu merupakan hari membaca tahlil, takbir dan dzikir kepada Allah. Berpuasa pada hari-hari tersebut setara dengan berpuasa satu tahun dan beramal pada hari tersebut pahalanya akan dilipatgandakan hingga 700 kali lipat.”


Dari pernyataan Ibnu Abbas kita bisa mengambil pelajaran bahwa di moment 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, hendaklah kita memperbanyak dzikir kepada Allah dan beramal Saleh.


2.     Memperbanyak Do’a

كما روي عن أبي موسي الأشعري رضي الله تغالي عنه  أن الأيام معلومات هي تسع ذي الحجة غير يوم النحر وانه لا يرد فيهن الدعاء و كيف يرد فيهن الدعاء وفيهن يوم عرفة الذي روي انه أفضل أيام الدنيا

 

Artinya : “Diriwayatkan dari Abi Musa Al Asy’ari: yang dimaksud ayat “الأيام معلومات” ialah tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arofah ), tidak hari qurban. Di hari hari tersebut doa tidak akan tertolak. Bagaimana mungkin di hari hari tersebut doa akan tertolak, sedangkan di dalamnya terdapat hari Arofah, hari paling utama di dunia."


Abi Musa Al Asy’ari menjelaskan bahwa hari yang paling utama di antara 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yaitu hari Arofah (9 Dzulhijjah). Selain itu hari Arofah merupakan hari yang paling utama di dunia. Sehinga doa yang dipanjatkan pada hari ini tidak akan tertolak.


3.     Berpuasa

Pada tanggal 9 Dzulhijjah, kita dianjurkan untuk berpuasa. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية 


Artinya, "Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR Muslim).


4.     Berkurban

Iduladha atau juga bisa disebut hari kurban, atau Yaumun Nahr, jatuh pada Tanggal 10 Dzulhijjah. Pada hari ini, umat Islam di seluruh dunia melaksanakan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk ketaatan dan pengorbanan kepada Allah swt. Iduladha mengingatkan kita pada keteladanan Nabi Ibrahim yang taat kepada perintah Allah, yaitu mendapatkan wahyu agar menyembelih putra kesayangannya, Ismail. 


Iduladha ini menekankan pentingnya berbagi dengan sesama, juga sebagai momentum untuk mempererat tali silaturahim dan memperkuat solidaritas sosial. Penyembelihan hewan kurban bukan sekadar ritual, tetapi juga simbol kepatuhan, ketakwaan, dan kepedulian terhadap sesama. Dalam setiap tetes darah hewan kurban yang mengalir, terkandung makna pengorbanan dan ketaatan yang mendalam kepada Allah swt.


5.     Ibadah Haji

Ibadah Haji merupakan salah satu keistimewaan terbesar bulan Dzulhijjah. Setiap tahun, jutaan muslim dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Makkah untuk menunaikan rukun Islam kelima. Ibadah haji bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam. Dalam pelaksanaannya, jamaah haji memperingati berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam, termasuk pengorbanan Nabi Ibrahim dan keluarganya.   


Ibadah haji mencerminkan kesatuan dan persaudaraan umat Islam. Di tanah suci, semua muslim, tanpa memandang perbedaan ras, warna kulit, atau status sosial, berdiri sama di hadapan Allah. Mereka mengenakan pakaian ihram yang sederhana, melambangkan kesucian dan kesetaraan di sisi Allah. Pengalaman spiritual ini meninggalkan kesan mendalam dan mengajarkan pelajaran penting tentang kesederhanaan, ketaatan, dan ketulusan dalam beribadah.  

 

Sumber: Kitab Kanzunnajah Wassurur dan NUOnline

 

Reporter: A. Nihalullah
Editor
: Faza Fauzurrochim

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.