Belajar Istiqamah dari Mbah Cekak dan Kang Kede

Saat santri lain posting kemeriahan Haul dan Khotmil Qur'an di Ponpes Sirojuth Tholibin Brabo, saya malah ingin sekali mengambil sudut pandang lain dari Haul Brabo, yang alumni mesti tahu siapa sosok ini.

Tulisan ini terinspirasi dari beliau Gus yang sangat 'alim, Gus M. Haris Fauzi, beliau memposting di story WhatsApp berkaitan dengan kondisi Haul Brabo terkini. Ada gambar yang menurut saya unik dan tidak banyak disorot orang.

Mbah Cekak dan Kang Kede lah orangnya. Santri lain menganggap (mohon maaf) kurang waras. Tapi begitulah perannya, bertugas sebagai pembanding santri. Fungsinya? Untuk menguji sudut pandang santri.

Kenapa seperti itu? Karena tidak semua santri bisa ikhlas mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini adalah kehendak Allah. Mbah Cekak menjadi tokoh yang memberi teguran melalui ceramahnya tang tiada henti. Sedangkan Kang Kede, selalu ikut kegiatan di pesantren walaupun dianggap kurang pantas secara fisik (menurut orang lain). Tapi faktanya, beliau berdua masih istiqamah tanpa memandang kondisi fisik.

Santri harus belajar bahwa segala sesuatu tidak harus sesuai pandangannya. Kami kalah istiqamah dengan beliau. Tetap mewarnai pesantren, walau dengan caranya. Berkah umur dan sehat selalu bagi Mbah Cekak dan Kang Kede.

Selamat dan Sukses Haul di Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo, semoga selalu sukses mencetak santri yang berkualitas dan berakhlak. []


Penulis: Ulin Ni'am
Alumni MATU 2014, tinggal di Malang

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.