Bijak di Malam Tahun Baru
Kurang dari seminggu, masyarakat dunia akan merayakan malam pergantian tahun. Malam tahun baru bagi sebagian orang menjadi momen yang dinantikan. Berkumpul dengan keluarga, menghadiri pertunjukan musik, menonton pesta kembang api dan aktifitas menyenangkan lainnya.
Mengutip wikipedia, tahun baru masehi adalah perayaan hari pertama dan sekaligus hari pergantian tahun dalam penanggalan Masehi, terutama pada kalender Gregorius dan kalender Julius. Tahun Baru Masehi dirayakan pada tanggal 1 Januari.
Sebagai seorang santri, tidak ada salahnya ikut meramaikan dan mengisi malam tahun baru, tentu dengan kegiatan yang positif. Ahmad Rifai Rif'an, seorang penulis buku-buku best seller mengunggah sebuah reels di akun instagram pribadinya @ahmadrifairifan. Reels tersebut berisi perbandingan antara aktifitas yang bijak dan tidak bijak dalam mengisi pergantian malam tahun baru.
Berikut beberapa kegiatan bijak dan positif yang bisa kita lakukan untuk mengisi pergantian tahun:
1. Bersyukur
Alangkah baiknya kita mengakhiri tahun dan mengawali tahun dengan penuh rasa syukur, karena masih diberi kesempatan oleh Allah untuk memperbaiki diri. Kita masih diberi waktu untuk memperbanyak melakukan ibadah dan hal-hal positif lainnya. Kita juga memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan dan bertaubat dari perbuatan-perbuatan munkar.
Jangan sampai kita melewati hari, dan melewati tahun tanpa perenungan. Menyambut tahun baru tanpa makna, seolah lupa bahwa setiap detik adalah amanah yang dipertanggungjawabkan.
2. Tidak FOMO
Fear Of Missing Out (FOMO) yaitu perasaan merasa takut tertinggal dari tren yang sedang viral. Jangan sampai di malam pergantian baru kita hanya fokus pada selebrasi demi mengikuti tren. Ikut datang ke pesta malam tahun baru hanya karena takut dianggap tidak gaul.
Alih-alih FOMO, kita bisa memilih kegiatan bersama keluarga atau teman dekat. Bercengkerama bersama sambil membakar jagung, misalnya. Kita perlu menikmati waktu yang berkualitas untuk rehat dari kesibukan sehari-hari yang melelahkan.
3. Beribadah
Sebagai santri, kita bisa mengisi malam tahun baru dengan melaksanakan shalat isya', lebih baik lagi dengan berjamaah. Kemudian tidur, dan bangun di sepertiga malam untuk tahajud atau qiyamul lail.
Setelah itu bisa membaca Al Qur'an, menulis, membaca buku atau murajaah sambil menanti waktu subuh. Ketika pagi datang, kita siap untuk memulai hari dengan aktivitas yang positif.
4. Berbagi
Ketika tahun sudah berganti, kita bisa memulai tahun baru dengan berbagi, sedekah serta beragam aktivitas sosial yang meringankan sesama.
Kita bisa bersedekan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Atau bersama teman-teman melakukan penggalangan dana dan pengumpulan bahan-bahan pokok, pakaian dan kebutuhan lainnya untuk disumbangkan kepada masyarakat yang terkena musibah, seperti korban banjir, kebakaran dan musibah lainnya.
5. Menyusun Resolusi
Menyambut tahun baru kita juga perlu fokus menyusun resolusi dan rencana positif untuk tahun depan agar lebih baik dari sebelumnya. Kita bisa mencatat pencapaian-pencapaian apa yang kita inginkan di tahun depan, atau harapan dan cita-cita apa yang ingin kita wujudkan.
Sebagai santri yang masih dalam proses belajar atau sekolah, bisa membuat catatan tentang pencapaian-pencapain yang ingin digapai. Bagi santri yang ingin kuliah di kampus favorit. Berarti harus lebih giat dalam belajar dan mulai melakukan persiapan untuk mengikuti tes seleksi masuk mahasiswa baru. Bagi santri yang merasa kesulitan dalam mata pelajaran tertentu, tahun depan harus lebih fokus dan giat belajar untuk memperbaikinya.
Catatan-catatan itu adalah sebuah doa yang kita panjatkan dalam setiap waktu selesai shalat maktubah. Kita juga perlu peta kehidupan dalam mewujudkan harapan-harapan tersebut. Perlu usaha dan kerja keras agar cita-cita bisa tercapai.
Menyambut tahun baru, kita juga perlu merenungkan Hadis Nabi riwayat Al Hakim, "Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, (dan) barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan bahkan, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka."
Apalagi tersebar di berbagai media sosial, informasi bahwa malam tahun baru nanti bertepatan dengan awal bulan Rajab. Bulan ini memiliki arti khusus bagi umat Islam karena dianggap sebagai salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT selain bulan Muharram, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah.
Kita bisa berniat mengisi malam tahun baru dengan menyambut bulan Rajab. Dan kita bisa mengisinya dengan amaliah-amaliah yang disunahkan dilaksanakan di bulan rajab seperti berpuasa, bersedekah, memperbanyak amalan sunnah dan memperbanyak membaca istighfar dan doa: Allahumma bariklana fi rajaba wa sya'bana wa balighna Ramadhan.
Rifai menutup konten rells instagram dengan sebuah renungan, "Merayakan pergantian tahun dengan bijak bearti menyadari bahwa setiap waktu adalah anugerah yang harua dimanfatkan dengan sebaik-baiknya." []
Penulis: Muafa Elba
Tidak ada komentar: