Cara Kerja Media: Media Cetak, Online dan Media Sosial


Semarang, kristalmedia.net -
Berbeda media, berbeda pula cara kerja atau alur penerbitannya. Sebagai contoh, Suara Merdeka Network memiliki media berupa koran, website dan media sosial. Dalam menerbitkan sebuah berita atau media secara keseluruhan, ketiga media tersebut memiliki cara kerja masing-masing. "Proses paling lama di koran dengan disiplin verifikasi," jelas Mas Setiawan.


Dalam proses penerbitan koran, dimulai dengan wartawan yang melakukan liputan di lapangan. Wartawan dibagi ke dalam beberapa pos liputan seperti kantor pemerintahan, lembaga peradilan dan pos lainnya. Ada juga wartawan biro yang meliput peristiwa di berbagai daerah di Jawa Tengah. Setelah liputan, wartawan menulis berita dan mengirimnya ke meja redaktur untuk diedit. Jika berita sudah jadi, kemudian masuk pada proses layout dan dicetak untuk diperiksa redaktur pelaksana. "Khusus untuk halaman utama harus dilihat oleh pemred," jelas Mas Setiawan. Jika dirasa sudah baik dan sesuai dengan tata aturan pemberitaan, koran siap dicetak dan disebarluaskan.


Dalam bekerja, terdapat batasan waktu bagi wartawan koran Suara Merdeka dalam mengirim berita ke kantor redaksi di Jl. Kawi 11 A Kota Semarang. Semua berita masuk ke dapur redaksi maksimal jam enam sore. "Kecuali berita-berita besar yang ditunggu bisa sampai malam," jelas mas Setiawan. "Dan kalau ada peristiwa biasa yang lewat jam 10 malam kami tinggal, karena diulas media online," imbuhnya. Jika berita sudah masuk semua, redaktur akan merampungkan pekerjaan sampai jam sembilan atau sepuluh malam, dan jam sebelas malam sudah selesai layout.


Wartawan tidak memiliki jam kerja yang pasti. Oleh karena itu harus siap kapan pun di mana pun untuk melakukan liputan. Bahkan terkadang juga rela begadang hingga larut malam untuk menunggu sebuah peristiwa. Seperti pertandingan bola yang beberapa pertandingan berlangsung hingga pagi, atau peristiwa lainnya.


Selain menunggu beberapa peristiwa penting, para redaktur Suara Merdeka rela begadang karena tidak hanya memikirkan konten yang bagus, tetapi juga memikirkan industri yang harus berjalan. "Ada persaingan dalam media, jangan sampai berita kita kalah bagus dari media pesaing," ungkap Mas Setiawan.


Tema yang diangkat koran beragam, ada yang dijadwalkan dan ada yang insidental. Mas Setiawan menjelaskan, terkait tema yang diangkat, redaktur Suara Merdeka melakukan koordinasi di pagi hari melalui gawai. Sedangkan malam hari, dilakukan rapat secara tatap muka di kantor redaksi untuk menentukan berita-berita yang dimuat, khususnya di halaman muka.


Menanggapi pertanyaan kru Kristal terkait batalnya agenda yang masuk dalam tema keredaksian, Mas Setiwan menjelaskan, jika pembatalan tersebut juga bisa dan layak untuk dijadikan berita. "Jadi beritanya bukan tentang pelaksanaan acara, tetapi pembatalan acara," jelasnya.


Terkait sumber berita, baik koran atau media online semua wartawan melakukan liputan langsung ke lapangan. Tetapi tidak semua berita berdasarkan liputan langsung, ada beberapa berita bersumber dari rilis resmi lembaga atau pemerintahan.


Media online dan media sosial


Berbeda dengan media cetak, media online memiliki proses lebih cepat. Penerbitan berita pada media online dimulai dari berita yang ditulis oleh wartawan, kemudian dilakukan editing oleh redaktur dan langsung publikasi. Hal lain yang membedakan antara koran dan media online adalah proses pencarian informasi dan penulisan berita. Koran memiliki waktu yang lebih lama dari media online, karena koran memiliki disiplin verifikasi. Juga terjadi perbedaan penulisan judul dalam koran dan media sosial. Judul dalam koran harus lebih ringkas dan efektif dalam penggunaan kalimatnya. Sedangkan judul media online dibuat agar orang penasaran. Meskipun berbeda, keduanya harus dibuat menarik.


Suara Merdeka Network juga memanfaatkan media sosial sebagai kanal informasi. Dalam proses produksinya, konten media sosial SMN dibuat oleh wartawan dan kreator konten. Konten tersebut diedit oleh redaktur yang memiliki kompetensi jurnalistik sebelum dipublikasi. Sebagai sumber berita, konten media sosial juga mengambil informasi dari akun resmi tokoh atau artis. [FHM]



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.