Ngaji Jurnalistik dengan Sekred Suara Merdeka
Semarang, kristalmedia.net - Setelah pemaparan tentang dapur keredaksian di Suara Merdeka oleh Mas Setiawan, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Kru Kristal terlihat antusias untuk bertanya dan ingin mengetahui lebih banyak tentang dunia jurnalistik, khususnya apa yang dilakukan para wartawan Suara Merdeka.
Taufiq,
pemred LPS Kristal 2023/2024 bertanya tentang sistem kerja wartawan dalam
menerbitkan koran. Taufiq penasaran, berapa lama berita bisa diolah dan kemudian
dicetak. Taufiq juga bertanya tentang cara mengembangkan informasi dan
mengolahnya menjadi berita yang menarik.
Hampir
sama dengan Taufiq, Afthan juga penasaran dengan sistem kerja wartawan dalam
menerbitkan koran. Pemred Kristal 2024/2025 ini ingin tahu terkait batas waktu
pengumpulan berita yang ditulis oleh kontributor daerah.
Kru
Kristal yang lain, Arsya, bertanya tentang tema berita yang terbit di koran
Suara Merdeka. "Apakah SM sudah menjadwalkan tema berita atau
spontan?" tanya redpel kristalmedia.net tersebut. Masih berkaitan
dengan tema berita, Faza ingin tahu bagaimana solusinya jika tedapat tema
keredaksian yang tidak sesuai dengan realitas di lapangan. "Misalkan
ada tema berita yang sudah terjadwal. Bagaimana jika tema yang terjadwal itu
tidak terlaksana/terjadi?" tanya siswa kelas XI IPA 2 tersebut.
Tidak
mau kalah dengan kakak kelasnya, Nidlom juga mengajukan pertanyaan. Siswa kelas
X tersebut bertanya tentang cara kerja wartawan. Dalam memberitakan suatu
peristiwa, apakah wartawan SM liputan langsung ke lapangan atau tidak. Izzas
juga bertanya tentang motivasi apa yang menjadikan para wartawan bisa bekerja
tak kenal waktu, bahkan sampai begadang. Siswa kelas XI IPA 2 ini juga bertanya
tentang rahasia Suara Merdeka bisa eksis sampai sekarang.
Berbeda
dengan teman-temannya, Faatih menyoroti terkait resiko menjadi seorang
wartawan. Siswa kelas XII IPA 1 ini pernah membaca berita ada seorang wartawan
yang dibunuh setelah memberitakan kasus tertentu. Faatih bertanya, "Apakah
menjadi wartawan benar-benar memiliki resiko yang tinggi, bahkan sampai
mempertaruhkan nyawa? Lalu, bagaimana caranya untuk menjadi wartawan yang
berani menghadapi resiko tersebut?"
Pertanyaan-pertanyaan
kru Kristal tersebut dijawab oleh mas Setiawan dengan lugas dan jelas. [FHM]
Tidak ada komentar: