Zarkasi Dibatalkan, Siswa Kecewa

Brabo, kristalmedia.net - MA Tajul Ulum (MATU) batal mengadakan 
kegiatan Ziarah dan Rekreasi (Zarkasi) pada tahun 2024 ini. Zarkasi yang sedianya dilaksanakan pada Bulan Desember ini, dibatalkan karena tidak terpenuhinya kouta peserta. Hal ini diungkapkan oleh salah satu Guru MATU yang tidak berkenan disebutkan namanya.

"Tidak jadi diadakanya Zarkasi karena orang yang ikut Zarkasi tidak mencapai 60 orang," ungkap Guru tersebut kepada LPS Kristal pada Ahad (22/12/24) di MATU.

Menurutnya, Zarkasi tetap bisa diadakan meskipun kouta peserta tidak terpenuhi, yaitu dengan melakukan penyesuaian. Seperti mengganti armada, yang semula akan menggunakan bis, bisa diganti dengan Elf.

Semisal yang ikut kan 30 orang, nanti tidak usah membawa bus yang besar cukup membawa bus kecil saja," ungkap Guru tersebut.

Adanya pembatalan Zarkasi tersebut menimbulkan kekecewaan, baik di kalangan Guru atau pun siswa. Guru kecewa karena pembatalan Zarkasi dilakukan tanpa melalui rapat Dewan Guru.

"Dan yang membuat saya kecewa lagi, pembatalan zarkasi ini tidak melalui rapat dewan guru, tapi pemutusan sepihak,” ucap beliau.

Tidak hanya Guru yang kecewa, para siswa yang telah mendaftar Zarkasi juga merasa kecewa. Mereka merasa tidak dihargai, padahal sudah mendaftar.

Sebagai informasi, MA Tajul Ulum melalui Waka Kesiswaan dan Waka Humas telah membentuk tim Zarkasi dan menyebar angket kepada siswa kelas XI. Angket tersebut berisi form pendaftaran dan kesediaan/ketidaksediaan untuk mengikuti Zarkasi yang ditandatangani oleh orangtua/wali siswa.

Di antara tujuan Zarkasi tahun 2024 ini adalah: Wisata Edukasi Religi (Boyolali), Makam Dongkelan (Krapyak, Yogyakarta), Lava Tour Merapi (Yogyakarta) dan Malioboro (Yogyakarta).

Destinasi Kurang Menarik

Tidak banyak siswa kelas XI yang mendaftar Zarkasi karena tujuan Zarkasi yang kurang menarik bagi mereka. Afthan M. Kafa, siswa kelas XI IAI 1 berpendapat, bahwa ia sebenarnya tertarik dengan program Zarkasi, tapi tidak tertarik dengan destinasi yang ditawarkan.

“Saya sebenarnya tertarik dan antusias untuk mengikuti agenda zarkasi tersebut, tapi sayangnya tempat itu kurang jauh, masih dekat dekat sini," ungkapnya.

Menurut Afthan, pembatalan Zarkasi tahun ini bisa menjadi pelajaran bagi penyelenggara Zarkasi tahun yang akan datang, yaitu pentingnya memperhatihan tujuan Zarkasi. Afthan merasa, tujuan Zarkasi yang ditawarkan terlalu umum dan dan sudah biasa dikunjungi.

"Untuk besok-besok lagi, mengadakan zarkasi di tempat-tempat yang jauh sekalian. Karena zarkasi yang sering dituju hanya itu-itu saja yang membuat semakin bosan para siswa, itu terlalu umum untuk dikunjungi,” ucapnya.

Tanggapan Waka Humas

Menanggapi pembatalan Zarkasi, Bapak Ahmad Sa'id, S.Pd.I. selaku Waka Humas menjelaskan jika pembatalan tersebut sebenarnya sudah dibicarakan di kantor bersama beberapa panitia terkait, yaitu Waka Kesiswaan, Bendahara Madrasah, dan sebagian Wali Kelas XI.

"Bahkan ada beberapa guru yang juga ikut rembuk atas pilihan untuk pembatalan Zarkasi. Memang kesannya tidak ada rapat resmi," ungkap beliau kepada LPS Kristal. 

Sedangkan terkait tujuan wisata, Bapak Said memgungkapkan jika tujuan utama Zarkasi tahun 2024 ini adalah pada ziarah makam Dzuriyah Simbah Munawir, di Makam Dongkelan Krapyak, Yogyakarta. Siswa MATU diajak ke sana untuk mengenal lebih dekat tentang Simbah Munawir dan Sanad Al Quran. []

Reporter: Yuha Ainu Naim, Izzas shidqi

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.