Demokrasi; Arenanya Para Penguasa?
Peningkatan dalam perkembangan sistem demokrasi di negara ibu pertiwi ini sangat menggembirakan. Dilihat dari tahun-tahun sebelumnya terdapat beberapa fakta bahwa pemilu sudah diselenggarakan 13 kali dengan tertib dan lancar.
Namun, terdapat pihak yang menyatakan bahwasanya demokrasi pada era reformasi ini sedang tidak baik-baik saja. Demokrasi di Indonesia hanya memanjakan para elit politik yang haus akan kekuasaan sehingga rakyat belum merasakan efek dari demokrasi secara signifikan terutama dari segi kesejahteraan dan kemakmurannya, benarkah begitu?
Sejarah Demokrasi di Indonesia
Awal mula negara indonesia merdeka, bangsa indonesia menganut demokrasi parlementer, yang dimana dalam sistemnya terdapat dua pilar utama negara. Yaitu presiden beserta para mentrinya. Kemudian berubah menjadi demokrasi terpimpin. Awal merealisasikan demokrasi ini, terdapat banyak sekali penyimpangan-penyimpangan pada praktik demokrasi, khususnya didalam bidang eksekutif. Salah satu contohnya yaitu presiden ikut campur dalam urusan yudikatif dan legistatif. Selanjutnya beralih pada Demokrasi Pancasila. Pada demokrasi ini negara Indonesia mengacu pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945. Ketika itu, pemerintah Indonesia melakukan tindakan korektif untuk meluruskan penyelewengan pada UUD 1945 yang terjadi pada demokrasi terpimpin.
Apa Itu Demokrasi?
Demokrasi dapat diartikan sebagai "kekuasaan di tangan rakyat." Ataupun yang berkuasa adalah rakyat. Kontribusi masyarakat sangatlah besar dalam mensukseskan kinerja pemerintah, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui wakil-wakil rakyat yang telah terpilih sangatlah ditekankan dalam konsep demokrasi. Berbeda dalam sistem monarki yang pemimpinnya dipilih berdasarkan garis keturunan. Sistem demokrasi sendiri memberi kebebasan bagi seluruh rakyat untuk menjadi pemimoin ataupun dipimpin.
Ruang realisasi demokrasi bukan hanya terletak pada sistem penyelenggaraan pemerintah saja, karena sejatinya demokrasi merupakan suatu paham dimana suatu kebebasan perseorangan maupin kebebasan sosial dapat menemukan kebebasannya. Baik dalam berpendapat, berperilaku, memiliki dan kebebasan berkehendak. Karena pada dasarnya empat pilar kebebasan ini adalah anugrah tuhan yang dikiblatkan kepada seluruh manusia yang bersifat melekat dan harus dihormati.
Kontroversi Realisasi Demokrasi di Indonesia
Konsekuensi bagi negara yang menganut paham demokrasi adalah negara tersebut harus menghormati hal-hal yang menjadi landasan dalam demokrasi. Demokrasi Pancasila yang digunakan di Indonesia merupakan modifikasi paham demokrasi yang menggunakan nilai-nilai leluhur bangsa yang telah dibekukan dalam pancasil. Namun apakah konsep semacam ini sudah terlaksana dalam dunia demokrasi di Indonesia? Apakah demokrasi Pancasila hanya kamuflase belaka, beruapa pembatasan berdalih nilai luhur?
Dalam pemerintahan, hal ini sudah sedikit sulit ditemukan. Terutama ketika menjadi pihak oposisi dalam kebijakan pemerintah. Sering kali pihak oposisi "tersingkirkan" dalam menegakkan suatu hukum yang kiranya kurang pas. Sudah seharusnya kebebasan beropini yang dimiliki oleh rakyat dipertahankan bukan dihilangkan, harus dihormati dan dihargai. Apalagi jika suatu kebijakan tersebut menyangkut kemashlahatan negara dan kepentingan umum
Penulis: Muhammad Taufiqurrahmanul Hadi (XII Keagamaan 1)
Tidak ada komentar: