Pesan Kyai Shofy kepada Guru: "Ojo Ngawur-ngawurke Berase Siswa"
Brabo, kristalmedia.net - Setiap Idulfitri selalu ramai dengan acara halalbihalal. Yaitu momen berkumpul dengan keluarga, teman dan saudara. Dalam momen tersebut diisi dengan berbagai acara, di antaranya adalah saling bersalaman dan bermaaf-maafan.
Tapi, apakah halalbihalal dilakukan oleh semua umat Islam di dunia? Atau hanya di Indonesia saja. Ternyata halalbihalal hanya dirayakan oleh umat Islam di Indonesia saja. Dengan kata lain, halalbihalal adalah tradisi dan budaya masyarakat Indonesia.
"Halalbihalal adalah produk murni Kyai
Nusantara," disampaikan Oleh KH. M. Shofy Al Mubarok dalam acara
Halalbihalal Yayasan Tajul Ulum, Sabtu (12/4/25).
Lebih lanjut Kyai Shofy menjelaskan, inti dari acara
Halalbihalal adalah saling memaafkan antar sesama manusia. Hal ini perlu
dilakukan sebagai penyempurna puasa Ramadhan dan Idul Fitri.
Ketika sudah selesai puasa Ramadhan, maka seorang mukmin
yang menjalankan puasa dengan penuh ketakwaan akan mendapatkan hadiah dari
Allah subhanahu wata'ala berupa diampuni segala dosanya. Sehinnga orang
tersebut menjadi suci, seperti bayi yang baru lahir, bersih dari dosa. Hal ini
diibaratkan, seorang pekerja yang mendapatkan gaji setelah menyelesaikan
tugasnya.
Akan tetapi seseorang tersebut masih memiliki dosa sesama
manusia, dan tidak akan diampuni dosa itu kecuali dengan memohon maaf atau
saling memaafkan. Maka, halalbihalal menjadi momentum untuk saling memaafkan
agar diri menjadi sebenar-benarnya suci dan bersih.
Pesan Kyai Shofy kepada Guru
Dalam halalbihalal ini, Kyai Shofy berpesan kepada
bapak/ibu guru untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas sebagai
seorang guru, yaitu mendidik dan mengajar siswa.
"Ojo ngawur-ngawurke berase siswa," pesan
beliau. Maksudnya adalah, seorang guru jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan
anak untuk belajar dan mendapatkan ilmu di dalam kelas.
Sebagai seorang guru harus disiplin dalam mengajar dan
memiliki dedikasi yang tinggi. Para orangtua menaruh banyak harapan kepada guru
agar anak-anak mereka bisa mendapatkan ilmu, menjadi pribadi yang terdidik, berakhlak
baik dan mampu menjadi manusia paripurna.
Karena tugas seorang guru adalah mengajar, mendidik dan
menjadi tauladan bagi para siswa. Dan kelak, tugas itu akan diminta
pertanggungjawaban untuk diberikan balasan sesuai dengan apa yang telah
diusahakan.
Kyai Shofy juga menyampaikan tiga pesan Malaikat Jibril
kepada Nabi Muhammad, yaitu: “Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan
mati, cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah
dengannya dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi
balasan karenanya.” (H.R. Ath Thabarani, Abu Nu’aim dan Al-Hakim).
Hadis tersebut menjadi pengingat kepada kita, bahwa apa yang
kita lakukan sekarang di dunia akan dicatat dan mendapatkan balasannya kelak di
hari akhir. [FHM]
Tidak ada komentar: